Kerakusan - Kelezatan yang Mematikan
Cukup menarik sekali data kematian 2023 dimana angka kematian tertinggi masih dipegang oleh sakit jantung, lebih tepatnya Penyakit Arteri Koroner. Walaupun namanya ada Corona-coronanya tapi ini bukan Covid ya. Penyakit Arteri Koroner adalah kerusakan pembuluh darah utama jantung karena adanya penyumbatan yang disebabkan oleh lemak atau kolesterol. Ketika pembuluh daranya tersumbat maka jantungnya tidak akan kuat untuk memompa darah. Penyebab kematian kedua adalah stroke, yang salah satu penyebab utamanya hampir sama dengan sakit jantung, yaitu tersumbatnya pembuluh darah ke otak karena kolesterol. Penyebab kematian selanjutnya adalah penyakit pernafasan yang penyebab utamanya adalah rokok dan polusi. Sedangkan setelah sakit pernafasan baru sakit diabetes, yang disebabkan karena kebanyakan gula.
Kalau dilihat-lihat faktor utama penyebab kematian ini cukup unik yaitu lemak, rokok, gula. Dan angka kematian yang disebabkan oleh ketiga hal ini jauh melebihi angka kematian karena kelaparan atau perang ataupun bencana alam. Mungkin ada yang tanya, "Bagaimana dengan Covid?" Covid sendiri sebenarnya penyakit pernafasan yang mirip flu. Dia tidak terlalu berbahaya jika menyerang orang yang sehat, tapi ketika Covid itu menyerang orang yang sakit jantung, diabetes, atau penyakit berbahaya lainnya tingkat kematiannya akan tinggi. Fenomena kematian di dunia modern ini sangat unik. Di mana orang mati bukan karena evil dari luar, seperti bencana alam, atau wabah penyakit, atau kelaparan, tetapi orang mati karena kekenyangan, kenyang makan lemak, kenyang makan gula. Sungguh sangat ironis. Di tengah ancaman kelaparan, faktanya jauh lebih banyak orang yang mati karena kekenyangan.
Dunia yang berpesta di tengah kelaparan
Kalau kita lihat penampakan pejabat-pejabat, kita akan melihat orang-orang tambun yang kelebihan berat badan di tengah rakyat yang kurus kering. Dalam gereja pun seringkali para Hamba Tuhan itu overweight di tengah dunia yang sedang kelaparan. Kekristenan seolah-olah menjadi gereja yang berpesta pora di tengah keparan dunia. terlebih lagi banyak faham Kekristenan tergolong sebagai agama yang tidak memiliki aturan yang khusus tentang makan, seperti Budhism, Hinduism, atau Adven. Salah satu ajaran utama dalam Kekristenan adalah apa yang dihalalkan Tuhan tidak boleh diharamkan manusia. Sehingga itu menjadi pendorong untuk makan apa saja tanpa batas.
Di kalangan anak muda ada banyak faktor pemicu kerakusan, diantaranya YOLO, You Only Live One atau kamu hanya hidup sekali. Selagi hidup nikmati, seneng-seneng, coba ini, coba itu, makan ini, makan itu. Hidup cuma sekali untuk apa menyiksa diri. Faktor lain yang sering dipakai adalah self appreciation, atau self reward, kuliner sebagai apresiasi diri. Toh makan juga tidak mengganggu orang lain.
Beberapa waktu lalu, sempat mewanti-wanti orang karena aku tahu dia lemah dalam kontrol makan. Dalam prosesnya memang banyak terjadi perdebatan mulai dari mengganggu kesenang orang sampai dikira body shamming. Walaupun akhirnya sangat disesalkan karena pada akhirnya dia meninggalkan dunia ini lebih dulu karena komplikasi dimana salah satunya adalah karena perlemakan. Sangat disayangkan karena orangnya masih sangat muda, baru juga lulus sarjana teologi.
Cukup ironis juga kadang Hamba Tuhan jaman sekarang, tantangan terbesarnya bukan penganiayaan tapi makanan, perjamuan kasih (sampai sekarang nyari ayatnya masih belum ketemu), pesta di gereja, jamuan dari makan jemaat. Kata-kata favoritnya, "Sekali-kali." Hari ini sekali di gereja, setelah itu sekali di rumah si A, kemudian sekali di rumah si B, dan seterusnya. Alias sekali setiap hari. Bagaimana nggak cepet mati kalau setiap hari makan racun.
Gemuk itu baik
Salah satu doktrin yang umum adalah gemuk itu baik karena tandanya sehat, tanda makmur, tanda nggak ada beban hidup. Eits hati-hati, itu belum tentu. Semua yang berlebih itu tidak baik, apalagi kelebihan berat badan. Ketika kelebihan berat badan, orang tidak sedang menyimpan uang, tapi menyimpan gula dan lemak. Lemak itu akan lari ke pembuluh darah, menyumbat pembuluh darah yang akan menyebabkan sakit jantung. Gula yang berlebih akan menyebabkan diabetes. Kalau ketemu teman-teman yang kelebihan berat badan aku sering bilang, coba check jantungmu. Jaman sekarang trend sakit jantung sudah bukan lagi pada orang tua, tapi anak muda usia 20 tahunan sudah banyak yang kena gejala sakit jantung. Salah satu fenomena yang kelihatan adalah masuk angin. Orang kalau gampang masuk angin, pegel-pegel di bagian leher dan pundak, coba check up jantung atau kolestrol. Seringkali itu gejalanya.
Lezat itu sehat
Salah satu doktrin yang umum adalah lezat itu sehat, selama nggak pake pengawet itu sehat. Bagiku itu belum tentu. Jangan salah gula itu racun, minyak itu racun, lemak itu racun, terigu itu bisa menutup usus. Sayangnya bahan-bahan makanan di atas adalah pembuat makanan lezat. Gorengan, kerupuk, penyetan itu makanan lezat kaya kolesterol dan karsinogen. Apalagi kalau lihat minyaknya sudah seperti oli bekas.
Makan sebagai balas dendam
Kalau aku tanya-tanya anak-anak muda yang mulai kena sakit jantung, "Kenapa sih kok bisa kayak gini?" Kalau Hamba Tuhan biasanya karena alasan klasik, perjamuan kasih di mana-mana. Walaupun dalam hati, karena dasarnya orang yang rakus saja jadi nggak bisa kontrol lidah. Salah satu spirit lain yang membuat anak-anak muda tidak bisa kontrol makan adalah karena balas dendam. Ceritanya seperti ini, dulu waktu sekolah atau kuliah, hidupnya susah, jarang makan, atau kalaupun ada makannya itu-itu aja, bisa jadi nasi sama sambal. Setelah lulus, punya duit, kesempatan, memuaskan perut dan lidah yang sudah lama dipenjara dalam kesusahan. Kalau Hamba Tuhan aji mumpung, mumpung ada perjamuan kasih, dimana makanannya enak-enak. Apalagi suguhan khusus untuk Hamba Tuhan sudah pasti dibedakan dengan jemaat biasa. Akhirnya jebol lah semua organnya.
Karena itu kata-kata favoritku kalau ketemu teman dekat atau anak-anak muda yang pegang uang yaitu, "Jaga makan."
Data:
https://www.insidermonkey.com/blog/top-10-leading-causes-of-death-in-the-world-1229881/?singlepage=1
Tidak ada komentar