Hidup di Jakarta

Beberapa waktu lalu, adekku ngobrol-ngobrol tentang bagaimana hidup di JaBoDeTaBek. Ok. Sebagai sama-sama orang yang terdidik di Universitas yang cukup terkenal aku akan bicara seperti orang pintar juga. Jangan pernah pikir hidup di JaBoDeTaBek akan sama dengan di FTV atau Drama Korea.

Orang di sini bekerja dari jam 08.00 - 17.00, aturannya. Terkadang juga dari jam 08.00 - 19.00. Jika dihitung dengan macet, maka perjalanan pulang dan pergi dari tempat kerja ke kantor bisa memakan waktu 2 - 4 jam. Jadi jika kerja pukul 08.00 maka harus berangkat pukul 06.00 - 07.00. Jika pulang pukul 19.00 maka akan sampai rumah pukul 20.00 - 21.00. Kenapa? Nanti alasannya.

Sekarang tentang tempat tinggal, untuk bisa punya rumah di Jakarta orang minimal harus punya uang di atas 1 M. Harga rumah di Jakarta sudah di atas 1 M. Alternatif hunian di Jakarta adalah apartemen, harga apartemen di Jakarta berkisar antara 500jt - Milyaran.

Solusi lain adalah tinggal di luar Jakarta, untuk wilayah DeTaBek, harga rumah sangat sederhana sekarang sudah di atas 300 juta. Itupun dengan kualitas bangunan yang buruk, tempat yang terpencil dan kelayakan huni yang dipertanyakan. Apa benar kamu akan tinggal di tempat seperti itu? Beberapa apartemen di Tangerang sudah di jual dengan harga rata-rata 500 juta. Itulah kenapa orang biasanya tinggal sangat jauh dari tempat kerjanya.

Pertanyaannya, jika harga hunian sudah sebegitu mahal, maka berapa gaji minimal yang harus dipunyai untuk hidup di JaBoDeTaBek? Tuntutan pekerjaan seperti apa yang dapat memberikan gaji seperti itu?

Masalah akan jauh lebih rumit dan kompleks ketika orang sudah berkeluarga, angka kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, dan kebutuhan lain-lain akan bertambah besar. Buang jauh-jauh kalau hidup di JaBoDeTaBek itu seperti di FTV atau Sinetron atau Drama Korea. Itu semua hanya khayalan.