Menjalani Takdir


Aku orang yang tidak terlalu suka punya masalah dengan orang. Jangankan punya masalah, bersaing dengan orang saja aku tidak terlalu suka. Seringkali kalau ada orang yang mau bersaing malah aku kasih duluan. Kalau ada orang yang mengajak berlomba malah aku pergi. Kalau ada orang yang minta menang aku lebih suka mengalah (dalam hati: kalau kamu kuat ambil saja, nanti kalau bukan takdirnya pasti kembali juga).

Bagiku orang hidup untuk menjalankan "takdir"nya. Dalam hal ini orang bersaing bukan dengan orang lain, tetapi orang berlomba untuk mencapai grand desain yang sudah Tuhan rencanakan. Rencana Tuhan itu sempurna dan tidak mungkin meleset.

Mungkin ada orang yang berpendapat, kamu tidak mau berkompetisi dengan orang bagaimana mungkin kamu akan hidup? Jawabku sederhana saja, sampai sekarang aku masih hidup. Ada Tuhan yang sudah atur jalan hidup manusia.

Orang tidak akan pernah bisa mengambil sedikitpun sesuatu yang sudah Tuhan tetapkan untukku. Orang juga tidak akan pernah bisa menggeser sedikitpun posisi yang sudah Tuhan siapkan untukku. Orang juga tidak akan pernah bisa menduduki tempat yang sudah Tuhan sediakan untukku.

Bagiku rencana Tuhan itu sangat besar. Jauh lebih besar daripada kemampuan atau potensi atau kekuatan orang. Jadi daripada menghabiskan energi dengan sia-sia dengan cara bersaing dengan orang aku lebih suka berlomba untuk memenuhi desain dari Tuhan. Jadi kalau ada orang yang ngiri sama aku, ya sudah aku nganan saja.
Menjalani Takdir Menjalani Takdir Reviewed by Admin on Maret 24, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →