Yang tidak Berubah

Dulu ada orang yang pernah berkata kalau mau melihat sesuatu yang setiap hari selalu ada perubahan, pergilah ke Jakarta. Di Jakarta setiap hari selalu ada sesuatu yang baru. Ntah itu, jalan baru, trotoar baru, sungai baru, gedung baru, tempat rekreasi baru, tempat makan baru, tempat nongkrong baru dan lain-lain.

Itulah sedikit gambaran tentang dunia yang sedang kita hadapi, dunia yang selalu baru, dunia yang selalu menjajikan sesuatu yang baru. Setiap hari akan selalu ada yang baru di dunia kita, bisa jadi terbit smartphone yang baru, muncul tivi teknologi terbaru, muncul lemari es teknologi terbaru, muncul film yang baru, ada produk yang baru, ada iklan yang baru, berita yang baru atau ada ini dan itu yang baru.

Setiap hari otak dan jiwa kita dibombardir dengan sesuatu yang baru. Bagi orang yang tidak punya prinsip yang kuat dalam hidupnya mereka akan dengan mudah hanyut dalam kebingungan. Banyak orang yang hanyut dalam arus informasi yang dasyat akan kalut dan segera mencari pegangan. Seringkali mereka mengganggap bahwa yang baru adalah yang ampuh. Yang baru adalah yang benar. Maka orang-orang yang tidak memiliki prinsip dan pegangan dalam hidupnya akan selalu mengejar sesuatu yang baru, ntah itu hal yang benar atau yang salah.

Sering saya berhubungan dengan orang-orang yang sakit jiwanya karena tidak kebanjiran informasi sehingga mereka tidak mengerti mana yang harus dipegang dan mana yang harus dibiarkan berlalu. Kalau dilihat-lihat cara menghasrati orang-orang seperti itu mirip seperti orang yang sakau, apa saja dicoba dan tidak pernah bisa ditunda atau ditahan. Pokoknya selalu ingin cepet menjadi pencoba atau pengikut ini atau itu. Kalau ditanya pertimbangannya apa, jawabnya adalah pokoknya.

Tidak selalu tempat yang baru harus dikunjungi. Tidak selalu menu yang baru harus dicoba. Tidak selalu model yang baru harus diikuti. Tidak selalu desain yang baru harus diikuti.

Terlalu banyak hal yang baru di dunia ini, apalagi ketika jaman sekarang orang hidup di dunia digital. Untuk bisa berhadapan dengan realita kehidupan ini orang harus punya prinsip dan pegangan serta pertimbangan agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh arus kehidupan yang sangat deras dan kencang.