Hidup itu Berbagi
Daripada memberi, aku lebih suka memahami hidup ini berbagi. Karena orang yang memberi akan selalu identik dengan orang yang punya. Dan orang yang diberi akan dipandang sebagai orang yang tidak punya. Orang yang memberi akan memandang diri tinggi dan orang yang diberi akan dipandang lebih rendah. Padahal kalau dilihat lebih dalam, kita sama-sama adalah orang yang tidak punya, kalaupun ada itu semua hanya titipan saja.
Mungkin ada yang protes, enak saja ngomong seperti itu, aku kan punya rumah mewah, atau mobil mewah, atau deposito banyak? Jawabanku sih gampang, lihat saja orang yang mati, apakah kalau mati orang akan bawa semua hal yang sering disebutnya sebagai miliknya? Tentunya tidak kan? Itu akan ditinggalkan dan dipake oleh orang lain.
Pada dasarnya kita tidak punya apa-apa, kalaupun ada itu hanya titipan. Tentu saja yang namanya titipan haruslah digunakan dan dikelola dengan baik sebagai pertanggung jawaban kepada Yang Punya Hidup. Karena itu aku lebih suka melihat hidup ini adalah berbagi. Di mana kita ada untuk saling berbagi satu sama lain, saling mengambil bagian untuk menjaga satu dengan yang lainnya.
Dan dalam berbagi tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, yang lebih hina atau lebih mulia. Karena dalam berbagi yang ada adalah Saudara. Saudara yang saling meninggikan dan saudara yang saling memuliakan.
Hidup itu Berbagi
Reviewed by Admin
on
November 14, 2018
Rating:
Tidak ada komentar