Tentang Bahagia
Beberapa waktu lalu sempat bercandain seorang teman yang barusaja keluar dari sebuah Perusahaan Multi Nasional. Seingatku dia orang yang karirnya cukup bagus, tetapi karena satu dan lain hal dia harus keluar dari pekerjaannya. Karena dia sedang masa-masa transisi jadi masih agak shock dengan kondisinya sekarang.
Satu hal yang menjadi topik pembicaraanku dengannya adalah tentang bahagia. Dengan nada serius aku bertanya kepada temanku, "Apa beda orang kaya dan orang miskin tentang bahagia?" Akhirnya dia mikir lama dan tidak menjawab.
Kemudian aku jawab, "Orang kaya kalau mau bahagia tinggal jalan-jalan ke Disney Land atau Universal Studio atau tinggal nonton ke XX* atau ngopi ke Star**** (seperti kebiasaannya pada waktu kerja dulu). Kalau orang miskin mau bahagia dia perlu mikir dulu, bahagia itu apa. Jadi kalau orang masih mikir-mikir bahagia itu apa, artinya miskin banget orang itu."
Sambil bercanda dia menjawab, "Nyindir... Nyindir."
Itu semua hanya candaan saja, karena bahagia bukan masalah tempat, bahagia juga bukan masalah pemandangan, bahagia juga bukan tentang keadaan, bahagia juga bukan tentang makan dan minum. Tetapi bahagia yang sejati ada di dalam hati. Bahagia adalah tentang menikmati dan mensyukuri hidup yang sudah Tuhan anugerahkan. Bahagahagia adalah tentang bagaimana kita bisa melihat dan merasakan kebaikan di tengah dinamika kehidupan yang sulit.
Justru terkadang di balik kesulitan ada seni tersendiri yang coba Tuhan ciptakan dalam hidup ini, yaitu tentang menikmati Tuhan. Orang-orang yang hidupnya mudah dan indah akan cenderung menikmati dunia ini. Orang-orang yang Tuhan ijinkan mengalami hidup yang sulit tidak ada hal yang dapat dia nikmati dari dunia ini, di situlah Tuhan mengajarkan untuk menikmatiNya. Itulah hal yang sangat membahagiakaan dalam hidup ini.
Tentang Bahagia
Reviewed by Admin
on
Agustus 29, 2018
Rating:
Tidak ada komentar