Ironi Kehidupan
Beberapa waktu lalu aku maen ke tempat teman. Karena jauh dari halte bus akhirnya aku naek Ojek Online setelah transit dari Trans Jakarta. Sepanjang jalan sempat ngobrol dengan sopir tentang kejadian semalam di jalan yang kita lewati. Dia mengatakan kalau semalam ada mobil yang kecelakaan karena balapan. Dengan lugunya dia bercerita kalau ada mobil mewah buatan Toyo*a tetapi mereknya bukan Toyo*a. Langsung saja bilang, oya mobil Lex*s itu biasanya labangnya ada L nya bukan lingkaran. Dan dia berkata, betul mas, mobil itu.
OK, kali ini aku tidak akan membahas tentang mobil-mobil mewah, aku juga tidak akan membahas tentang kecelakaan. Tapi aku ingin membahas tentang ironi dari hidup ini. Yes, begitulah hidup ini. Terkadang hidup ini sangat ironis. Di saat ada banyak orang yang untuk ke mana-mana harus berjuang naek angkutan umum (kalau naek KRL atau TransJakarta aku sering melihat orang berdesak-desakan) tetapi di sisi lain tidak jarang ada orang-orang punya mobil mewah tetapi malah digunakan untuk balapan liar. Benar-benar sangat ironis memang.
Terkadang dalam hidup ini ada banyak hal-hal ironis lainnya. Di saat ada banyak orang yang untuk bekerja mereka harus berangkat pagi pulang larut malam gaji pas-pasan, di sisi lain ada orang-orang yang diberi pekerjaan yang enak, hidupnya terjamin malah korupsi merampoki uang rakyat, kerjanya menghambur-hamburkan uang di jalan yang jelas-jelas tidak benar. Di saat ada banyak orang yang harus berjuang untuk membangun sebuah keluarga, di sisi lain ada orang yang sudah punya keluarga tetapi memiliki hubungan dengan orang ketiga keempat dan seterusnya. Di saat ada orang yang menurut ukuran manusia hidupnya begitu susah tetapi begitu baik hati dan suka menolong orang lain, namun di sisi lain ada orang-orang yang hidupnya begitu enak tetapi malah menyia-nyiakan hidupnya untuk bersenang-senang menuruti hawa nafsunya.
Hidup ini sangat singkat, kita tidak pernah tahu kapan hidup ini akan berakhir. Apakah kita benar-benar selalu menyiapkan diri untuk berjumpa dengan Sang Tuan. Ataukah tiba-tiba hidup ini berakhir saat orang melakukan kejahatan, seperti orang yang sedang balapan tiba-tiba kecelakaan atau orang yang sedang maksiat lalu kena serangan jantung. Akan sangat celaka jika tiba-tiba orang berjumpa dengan Sang Tuan di saat otang melakukan kejahatan yang sangat menjijikkan.
Karena itu jika kita diberi kebaikan dalam hidup ini maka gunakanlah hidup ini juga untuk berbuat lebih banyak kebaikan. Karena pada dasarnya setiap hal dalam hidup ini adalah titipan di mana pada akhirnya semua yang kita miliki akan dipertanggungjawabkan kepada yang memiliki hidup. Alangkah indahnya jika Tuan kita melihat bahwa semua titipannya digunakan dengan sangat baik sesuai keinginan hatiNya.
Ironi Kehidupan
Reviewed by Admin
on
Mei 31, 2018
Rating:
Tidak ada komentar