Syukuri Hidupmu


Ada seorang anak kecil yang sedang mengayuh sepedanya di jalan raya yang panas dan ramai. Saat tiba di suatu lampu lalu lintas diapun berhenti. Saat dia melihat ke samping ada sebuah mobil mewah yang juga berhenti. Anak kecil yang sedang naik sepeda itu berkata dalam hatinya, "Andaikata aku bisa naik mobil itu alangkah bahagianya hidupku."

Dari mobil itu terlihat seorang anak yang juga sedang memandangi anak yang menaiki sepeda itu. Dan dalam hati anak kecil itu berbisik, "Andai kata aku bisa naik sepeda, mengayuh sepeda dengan kakiku, memegang stang sepeda dengan tanganku, alangkah bahagianya hidupku. Sayangnya untuk menggerakkan tubuhku saja sulit, dan aku hanya bisa memandanginya." Kedua anak itu kemudian saling memandangi, saling tersenyum satu sama lain dan akhirnya saling pergi ke tujuan masing-masing.

Dalam hidup ini tidak jarang kita membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Kemudian kita mulai berandai-andai, andaikata hidupku bisa seperti orang ini, atau orang itu, alangkah bahagianya aku. Padahal dalam realitanya belum tentu juga orang yang kelihatannya menurut kita bahagia, benar-benar merasakan bahagia dalam hidupnya.

Syukurilah hidup yang kita miliki. Bisa jadi apa yang menjadi milik kita yang menurut kita tidak berarti menjadi hal yang sangat didamba-dambakan oleh orang lain.
Syukuri Hidupmu Syukuri Hidupmu Reviewed by Admin on Januari 13, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →