Menjadi yang Kekinian


Satu hal yang sangat menarik ketika mengamati fenomena sosial yang ada di sosial media adalah bahwa manusia selalu mengejar sesuatu yang kekinian. Banyak orang menghabiskan hidupnya untuk menjadi yang kekinian, berfoto dengan gaya-gaya kekinian, berburu pakaian yang kekinian, traveling ke tempat-tempat kekinian, pergi kuliner atau kongko-kongko ke tempat-tempat kekinian, berbahasa yang kekinian, berburu gadget yang kekinian dan bermacam-macam kekinian-kekinian yang lainnya.

Banyak orang menghabiskan seluruh energinya untuk menjadi yang kekinian. Menghabiskan waktu, uang, energi, pikiran dan tentunya hidup mereka untuk menjadi yang kekinian. Sampai-sampai mereka lupa dengan sesuatu yang bernilai kekekalan.

Pernah suatu hari berbicara dengan seseorang tentang foto-foto kenangan dengan seseorang di masa lalu. Dengan lantang dia mengatakan untuk menghentikan pembahasan tentang itu karena gaya berfotonya di masa lalu menurutnya sangat memalukan dan tidak lagi kekinian. Padahal dulu dia dengan sangat bangga bercerita bahwa gayanya di masa lalu sangat kekinian, mulai dari pakaian sampai pose fotonya sangat kekinian di masanya. Dan sekarang dengan sangat malu dia mengatakan bahwa itu adalah aib.

Begitulah sedikit banyak gambaran hidup manusia yang selalu ingin menjadi yang kekinian. Mereka menghabiskan hidupnya untuk menjadi yang kekinian hingga kehilangan yang kekalan. Yang tersisa dari manusia adalah hidup yang tanpa makna, tanpa arah, tanpa tujuan. Yang menjadi kebanggannya di hari ini akan selalu menjadi aibnya di masa depan. Karena setiap waktu yang mereka habiskan untuk menjadi yang kekinian pada dasarnya adalah kesia-siaan.

Yang kini ada akan berlalu di hari esok. Yang esok ada akan berlalu di hari lusa. Dan yang lusa ada akan berlalu di yang akan datang. Demikianlah waktu terus berjalan.

Yang kini ada, akan basi di hari esok. Yang esok ada akan basi di hari lusa. Dan yang lusa ada akan basi di yang akan datang. Demikianlah waktu terus berlalu.

Yang kini ada akan diganti di hari esok. Yang esok ada akan diganti yang lusa. Dan yang lusa ada akan diganti yang akan datang. Demikian waktu terus berganti.

Yang kini ada akan dilupakan di hari esok. Dan yang esok ada akan dilupakan di hari lusa. Dan yang lusa ada akan dilupakan di hari yang akan datang. Demikianlah waktu terus berlalu.

Habiskan hidupmu untuk yang kekinian maka akan kau dapat kesia-siaan. Berjuanglah untuk yang bernilai kekelalan maka akan kau temukan hidup yang berarti.

Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. (1 Petrus 1:24-25)

Menjadi yang Kekinian Menjadi yang Kekinian Reviewed by Admin on Oktober 13, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →