Mengalah



Beberapa orang sering heran dengan gayaku yang cuek walaupun sedang direndahkan. Banyak yang menyangka bahwa aku sedang tidak sadar kalau direndahkan, bagiku itu salah besar. Sejujurnya aku lebih peka dari yang orang kira, bahkan bisa jadi jauh lebih peka daripada mereka, karena aku orang yang suka menyelam dalam kedalaman jiwa manusia. Bagiku, sejujurnya tidak begitu penting bagaimana penilaian orang terhadapku, karena apa yang dapat orang nilai adalah sebatas penampakan di permukaan saja. Bahkan terkadang semakin banyak dan semakin cepat orang menilai semakin ngawur penilaian mereka. Karena yang sebenarnya orang nilai adalah pemahaman dan pemikiran mereka, dan sudah pasti itu bukan aku. Itulah kenapa aku lebih suka membalas penilaian orang dengan senyuman yang tentu saja multi tafsir.

Bagiku penilaian yang sejati hanya ada pada Tuhan, bukan pada pemahaman manusia yang penuh cacat karena persepsi. Oleh karena itu jangan menyandarkan hidup ini pada penilaian manusia, karena akan banyak kecewa. Jangan terlalu terbawa pada penilaian orang, lebih baik mawas diri dan waspada supaya jangan sampai jatuh pada kesalahan. 

Tanggapilah setiap celaan setiap penialaian orang dengan rendah hati, dan jadikan itu masukan untuk menjadi orang yang lebih baik. Kalau boleh mengutip kata-kata Habib Syeh, aku suka dengan kata-kata beliau yaitu, "Belajar merendah sampai tidak ada yang bisa merendahkanmu. Belajar mengalah sampai tidak ada yang bisa mengalahkanmu. Dan belajarlah bersabar sampai Tuhan mengangkat derajatmu."
Mengalah Mengalah Reviewed by Admin on Oktober 01, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →