Memaknai Pekerjaan



Aku teringat beberapa waktu yang lampau, waktu aku masih kecil, Ev. Sutjipto Subeno (mungkin sekarang beliau sudah menjadi Pdt.) pernah mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang mengejar makna. Dalam setiap segi hidupnya manusia akan selalu mencari yang paling bermakna, termasuk dalam bekerja. Manusia akan selalu mengejar pekerjaan yang dia pandang paling berarti. Yang menjadi persoalan adalah, bagaimana kita mencoba memaknai aktifitas yang disebut bekerja? Apa hal-hal yang lantas mendasari orang dalam memilih dan menjalani pekerjaan?

Bagi orang percaya, tentunya bekerja lebih dari sekedar aktifitas mencari nafkah atau sarana menghidupi diri. Bekerja adalah sarana untuk menggenapi panggilan yang Tuhan berikan. Yaitu untuk turut ambil bagian sebagai rekan sekerja Allah dalam mengelola bumi dan seisinya yang telah Tuhan ciptakan. Tentu dalam hal ini salah satu faktor terpenting dalam memilih dan menjalani pekerjaan bukan terletak pada besarnya gaji yang ditawarkan, tetapi pada panggilan yang Tuhan berikan kepada tiap-tiap pribadi. Dan dalam banyak hal panggilan yang Tuhan berikan jauh melampaui akal pikiran, rasio dan pertimbangan logis dari manusia. Di mana ketika dunia ini memberikan pertimbangan-pertimbangan kesuksesan, kekayaan, dan kejayaan dalam memilih pekerjaan; bisa jadi Tuhan memanggil kita untuk menjalani pekerjaan yang "mungkin" saat ini kurang begitu menjanjikan. Semua itu karena ada hal yang ingin Tuhan perbaiki atau transformasi di dunia ini, maka kita diminta untuk turut ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan.

Panggilan Tuhan seringkali berkaitan erat dengan visi. Dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan akan selalu ada visi yang Tuhan berikan. Visi inilah yang menuntun orang untuk terus melangkah maju dalam setiap pekerjaan yang dia lakukan. Visi Tuhan ini yang memampukan orang untuk terus berjuang walaupun menghadapi masa-masa sulit. Karena melalui visi dari Tuhan ini orang bisa melihat bahwa apa yang dia kerjakan adalah pekerjaan Tuhan. Sebagai hasilnya akan terlihat sangat jelas bahwa orang yang memiliki dan menghidupi visinya akan selalu memberikan yang terbaik dari usahanya.

Dalam hidup orang percaya tidak ada pemisahan antara hal-hal yang bernilai rohani dengan pekerjaan yang seringkali dianggap sesuatu yang duniawi. Pekerjaan adalah salah satu tempat untuk mewujudkan nilai-nilai iman percaya seseorang di dunia. Jadi jika ingin melakukan transformasi di dunia ini tempatnya adalah dengan mewujudnyatakan iman percaya kita di ladang pekerjaan yang kita masing-masing tekuni.

Karena itu sebelum bekerja sangat penting sekali bagi kita untuk mengenali panggilan Tuhan dalam hidup kita. Selain itu juga kita harus memiliki visi yang jelas dari Tuhan untuk kita kerjakan. Tanpa itu akan sangat sulit bagi kita untuk menemukan makna dalam pekerjaan kita.

Catatan: Tulisan ini dirangkai dari sharing dengan seorang kawan, yang kebetulan dia Guru Sejarah di sebuah sekolah Kristen, sebut saja namanya Pak Rudi namanya. Biasanya setelah pulang gereja beberapa teman sering mengajak makan siang bersama, kalau tidak bareng Joseph (kepala sekolah di Lentera Harapan) biasanya bareng sama Pak Rudi.
Memaknai Pekerjaan Memaknai Pekerjaan Reviewed by Admin on Oktober 02, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →