Memaknai Hidup





Salah satu masalah terbesar manusia adalah menemukan makna dalam hidupnya. Di tengah kehidupan yang sulit, penuh penderitaan, kesusahan, sakit dan kesedihan seringkali orang kehilangan arti dari hidupnya. Terlebih lagi di tengah dunia yang berjalan dengan sangat cepat dan berat, seringkali membuat orang kehilangan momen untuk memaknai hidupnya.

Seolah-olah hidup manusia ini hanya sebatas bekerja siang dan malam hanya untuk membayar tagihan. Tinggal dalam sel-sel penjara yang bernama kontrakan atau mungkin yang sedikit lebih keren sering dinamakan apartemen. Bahkan yang tidak kalah mengenaskannya, di tengah-tengah keramaian, banyak orang yang hidup dalam kesepian, mati dalam kesendirian dan dilupakan tanpa kenangan. Menyedihkan sekali sepertinya perjalanan hidup manusia.

Pertanyaannya, apakah memang hidup diciptakan untuk kesia-siaan atauakah ada makna yang dapat kita temukan dalam hidup ini? Jikapun memang ada maka apakah yang membuat hidup yang singkat ini berarti? Adakah arti hidup ini selain sakit, kesusahan dan penderitaan?

"Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya." (Mazmur 103:15-18)
Memaknai Hidup Memaknai Hidup Reviewed by Admin on September 02, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →