Hidup itu Memberi Diri


Salah satu hal yang unik dalam pemahaman orang Jawa mengenai hidup adalah bahwa hidup sering dipadankan dengan menyala. Misal ketika bicara tentang lampu, "Lampunya menyala (murup) atau mati?" atau bisa diganti "Lampunya hidup (urip) atau mati?" ; Atau ketika bicara tentang api, "Apinya menyala (murup) atau mati?" atau bisa diganti "Apinya hidup (urip) atau mati?"

Kata hidup (urip) dan menyala (urup) dalam beberapa hal sering dipakai berganti-gantian dan keduanya memiliki arti yang sama. Yang namanya hidup ya pasti menyala. Kalau menyala sudah pasti hidup.

Hidup yang menyala adalah hidup yang memberi manfaat. Manfaat itu bisa dalam bentuk terang bisa juga dalam bentuk kehangatan. Hidup yang menyala adalah hidup yang memberi diri untuk menerangi dunia ini supaya orang bisa melihat dengan jelas tentang keberadaannya, tentang bagaimana mereka harus hidup dan tentang bagaimana mereka harus mengada di dunia ini. Kita adalah terang dunia yang membawa cahaya bagi dunia yang sedang gelap.

Hidup yang menyala adalah hidup yang memberi kehangatan. Dunia tempat kita hidup adalah dunia yang diisi oleh orang-orang yang berhati dingin. Kesulitan hidup, penderitaan, kepahitan, keputusasaan membuat orang tawar hati dan hati mereka menjadi dingin. Itulah mengapa dunia ini sangat membutuhkan kehangatan, yaitu cinta kasih.

Salah satu hal yang menarik dari nyala adalah bahwa menyala itu erat kaitannya memberi diri. Ketika lilin menyalakan apinya sebenarnya ia merelakan dirinya untuk dibakar, ketika lampu minyak menyalakan apinya sebenarnya ia merelakan minyaknya untuk dibakar. Hidup yang memberikan manfaat hanya bisa dilakukan ketika kita mau memberikan diri untuk menerangi dan menghangatkan dunia ini.

Orang-orang yang merasa hidupnya tidak berarti walaupun sudah memiliki ini dan mempunyai itu. Bisa jadi karena mereka tidak memberikan "nyala" dalam hidupnya. Mereka hanya hidup untuk mengejar hawa nafsu dan ambisi pribadinya yang semuanya itu hanyalah bernilai sia-sia. Karena hidup hanya akan bernilai dan bermakna ketika kita memberi arti.
Hidup itu Memberi Diri Hidup itu Memberi Diri Reviewed by Admin on September 11, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →