Topeng Kenyataan

Dalam hidup ini seringkali apa yang kita ingini tidak sesuai dengan realita yang kita hadapi. Dari situlah pada akhirnya terjadi "gap". Untuk mengatasi hal ini banyak orang yang kemudian menciptakan ilusi untuk menghibur diri mereka. Karenanya tidak jarang dari mereka yang hidup dengan mengenakan topeng-topeng untuk menutupi diri mereka yang sebenarnya. Manusia terlalu takut dan malu untuk menunjukkan diri mereka yang sebenarnya pada manusia yang lain. Walaupun pada dasarnya orang lain juga sama-sama takut dan malu untuk menunjukkan diri mereka pada orang lain juga. Akhirnya sesama orang bertopeng mereka sama-sama mengenakan topeng.

Kenyataan yang berjalan tidak seperti apa yang diinginkan membuat orang kehilangan keberanian untuk menjadi diri mereka sendiri. Karena itu ada orang yang mengenakan topeng agar menyenangkan orang lain. Ada juga orang yang mengenakan topeng untuk menyenangkan dirinya dengan menjadi orang yang seolah-olah. Baik orang yang mengenakan topeng untuk menyenangkan dirinya atau menyenangkan orang lain pada dasarnya mereka adalah orang-orang yang sedang melarikan diri. Mereka adalah orang-orang yang mencoba lari dari kenyataan, bahkan lebih malang dari itu, mereka adalah orang-orang yang mencoba lari dari diri mereka sendiri.

Topeng-topeng itu seumpama riasan yang membuat orang dengan gagah berani tampil di panggung drama kehidupan. Ada topeng-topeng yang penuh riasan untuk menutupi keburukan manusia. Ada topeng-topeng kegagahan untuk menutupi ketakutan dan kepengecutan. Bahkan yang lebih malang, tidak jarang ada topeng-topeng keilahian untuk menutupi keegoisan dan menyembunyikan ambisi pribadi dengan mengatas namakan Tuhan.

Itulah mengapa kita tidak pernah melihat manusia sebagaimana adanya tetapi kita akan selalu berjumpa dengan makhluk-makhluk yang sebagaimana ada apanya.