Menggantungkan Harapan



Bacaan: Yohanes 11:24-25

Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

Ada sebuah cerita tentang anak-anak yang sedang berlatih sepak bola. Setiap hari Sang Pelatih meminta mereka untuk berlari keliling stadion. Minggu pertama keliling 1 putaran, minggu ke 2 keliling 2 putaran dan setiap minggu target mereka ditambah 1 putaran. Akhirnya sampailah di minggu ke 8. Tidak tanggung-tanggung sang pelatih meminta anak-anak untuk berlari mengelilingi stadion sebanyak 8 putaran. Otomatis setelah latihan anak-anak yang masih seumuran anak SMP itu mengalami kelelahan.

Namun apa yang terjadi, ternyata Sang Pelatih meminta mereka untuk berlari lagi 1 putaran. Akibatnya banyak dari antara mereka yang mengeluh, ada yang mengatakan capek, ada yang mengatakan tidak kuat, ada yang mengatakan sudah tidak bisa. Setelah berfikir sejenak akhirnya Sang Pelatih mengatakan OK, kalau begitu kita akan lari ke warung Bakso di depan stadion, barang siapa yang paling cepat akan dapat porsi dobel. Akhirnya semua anak berlari secepat kilat untuk bisa sampai ke Warung Bakso di depan Stadion.

Apa yang membedakan kasus yang pertama dan yang ke dua? Pada saat awal, saat mengelilingi stadion anak-anak tidak dapat melihat apa-apa, yang ada dalam pikiran mereka adalah kekosongan dan kelelahan. Berbeda jauh dengan kasus yang ke dua, dalam kasus yang ke dua, mereka melihat seolah-olah ada semangkok bakso yang digantungkan di depan kepala mereka. Mereka melihat ada hadiah yang indah, mereka melihat ada harapan yang diberikan di balik usahanya,

Menjalani hidup ini seringkali tidak jauh berbeda dengan anak-anak yang berlari mengelilingi stadion. Yang ada hanya kelelahan dan kesulitan. Terjebak dalam rutinitas yang sama, bergulat dengan masalah yang sama itu semua sangat melelahkan. Seorang kawan pernah bercerita, bahwa yang berat dari pencobaan bukan hanya masalahnya tetapi masalah yang berkepanjangan, ujian yang tidak kunjung selesai. Terkadang sangat melelahkan ketika harus sakit-sakitan dalam waktu yang tidak singkat atau ada yang bergumul dengan pekerjaan yang sangat berat atau ada yang bermasalah dengan pasangan yang tak kunjung selesai atau masalah-masalah lainnya yang kadang sangat melelahkan untuk dijalani. Ketika berhadapan dengan keadaan-keadaan yang berat jangan lupa gantungkan harapan di dalam pikiran kita. Di tengah perjuangan kita dalam menghadapi setiap masalah teruslah berharap dan percaya pada Tuhan bahwa Tuhan akan menjadikan segala sesuatu indah. Setiap hari, setiap saat, gantungkan harapan di dalam pikiran kita dan teruslah percaya bahwa Tuhan jauh lebih besar daripada semua masalah kita.

Kita memang tidak akan pernah tahu bagaimana akhir dari perjuangan kita. Apakah kita akan melihat karya Tuhan yang bekerja mengubahkan hidup kita ataukah kita akan kembali kepada Tuhan (menjumpai kematian) terlebih dahulu? Namun bagi mereka yang terus setia di dalam Tuhan, Tuhan selalu menjanjikan Kehidupan yang indah dan kekal bersama-sama dengan Kristus di Sorga nanti.
Tuhan memberkati.
Menggantungkan Harapan Menggantungkan Harapan Reviewed by Admin on Juni 01, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →