Fanatisme, Kecacatan dalam Percaya



Manusia-manusia yang tidak kuasa dalam menghadapi kenyataan hidup di dunia pada dasarnya adalah orang yang sakit. Dalam hal ini ketidakberdayaan dalam menghadapi realita kehidupan tidak hanya dihadapi oleh orang yang kurang berpendidikan, tetapi banyak orang tidak terkecuali orang yang berpendidikan tinggi sekalipun. Sakit akan membuat manusia mengalami kekacauan dalam hidupnya, apakah itu cacat dalam keinginan, pikiran atau emosi.

Untuk mengatasi kekaacauan inilah maka "kebutuhan akan percaya" sangat dibutuhkan supaya manusia yang kacau ini bisa "mengutuhkan" dirinya. Orang-orang yang kacau ini pada akhirnya banyak yang menutupi diri dengan "isme-isme" supaya kelihatan kuat. Orang-orang yang lemah, yang kehilangan arah hidupnya, yang hidup tanpa orientasi butuh sesuatu dari luar supaya dilihat orang tampak kuat. Karena itu orang-orang semacam ini seringkali bergabung dengan geng motor, ormas, gerakan politik, komunitas-komunitas lainnya supaya dilihat orang tampak utuh dan berwibawa. Walaupun tidak semua orang yang tergabung dalam ormas, gerakan politik dan komunitas-komunitas tertentu didasari karena rasa sakit, masih ada orang baik yang ingin memeberikan perubahan.

Semakin orang tidak berdaya dalam menghadapi realita kehidupan ini atau semakin kacau hidup seserang maka semakin besar "kebutuhan untuk percaya" dalam hidup seseorang. Saat semakin besar kebutuhan seseorang untuk mengutuhkan dirinya inilah maka rasa fanatik dalam diri seseorang semakin tinggi. Karena itu orang-orang yang fanatik adalah orang-orang yang pesimis dalam melihat hidup ini. Mereka adalah orang-orang lemah yang tidak bisa mengutuhkan dirinya. Ketidakberdayaan dalam menghadapi kenyataan membuat orang-orang fanatik ini kecewa dan dendam terhadap kenyataan.

Orang-orang yang fanatik adalah orang-orang yang lemah, yang sakit yang butuh akan kepastian untuk bisa memastikan hidupnya berarti. Karena itu sebagai orang yang lemah mereka tidak bisa menciptakan sesuatu yang baru. Mereka hanya mengulang-ulang apa yang mereka tahu. Karena itu kita tidak akan pernah melihat inovasi dari orang-orang fanatik, mereka hanya bisa mengumbar kebencian, dan yang ada dalam pikiran mereka hanya itu-itu saja. Oleh karena itu kita tidak akan bisa melihat karya atau kreasi dalam hidup orang-orang fanatik dan yang dapat kita lihat hanyalah kerusakan atau destruksi.

Sebagai catatan orang-orang fanatik adalah orang-orang yang sakit stadium akhir. Mereka adalah orang-orang yang perlu pengobatan. Jadi jangan disingkirkan atau dikucilkan.
Fanatisme, Kecacatan dalam Percaya Fanatisme, Kecacatan dalam Percaya Reviewed by Admin on Juli 05, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →