Pribumi?
Bagi saya pribadi yang keturunan Jawa dan sedang merantau di Tanah Sunda, penggunaan kata Pribumi dan non-Pribumi adalah istilah yang sudah ketinggalan jaman. Di jaman modern ini di mana arus migrasi manusia sudah merupakan hal biasa penggunaan kata Pribumi adalah hal yang ketinggalan jaman. Terlebih lagi dalam konteks Indonesia yang multi etnis.
Contoh sederhana, bisakah orang Jawa disebut Pribumi dai Tanah Sunda? Atau orang Batak disebut Pribumi di Tanah Jawa? Atau dapatkah orang Jawa disebut Pribumi di tanah Papua? Saya rasa jawabannya akan sangat beragam.
Permasalahan ini akan tambah kompleks jika dihubung2kan dengan fakta-fakta yang berhubungan dengan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari luar negeri. Bahkan di beberapa tertentu di Indonesia ada yang berperawakan sama dengan orang-orang China, seperti yang terjadi di beberapa daerah di Kalimantan. Lantas pertanyaannya siapa itu Pribumi?
Bahkan belakangan ini penggunaan istilah Pribumi banyak yang cenderung provkatif karena notabene banyak dikeluarkan oleh orang yang bergaya ke-Arab-Araban yang seringkali menyebut budaya asli Nusantara sebagai hal yang syirik-musrik-k
Dalam hal ini, sebagai orang Jawa saya tidak bersikap anti dengan budaya Arab. Silakan siapa saja bebas mengekspresikan
Bagi saya pribadi penggunaan Pribumi dan non Pribumi tidak begitu relevan di Jaman sekaran. Dalam konteks yang berbangsa dan bernegara yang lebih penting adalah status sebagai Warga Negara Indonesia, itu yang harus dijunjung tinggi, dilindungi dan dihormati. Sedangkan yang lebih utama lagi adalah rasa kemanusiaan itulah yang wajib untuk dijaga dan dihargai.
Pribumi?
Reviewed by Admin
on
Mei 31, 2017
Rating:
Tidak ada komentar