Mengejar Berkat Tuhan atau Menikmati Berkat Tuhan
Bacaan: 1 Timotius 6:10-11
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Beberapa waktu lalu setelah selesai pelayanan Pemuridan untuk anak SMP sempat berbincang-bincang dengan Pendeta yang biasa melayani di sana. Beliau berkata kadang aneh juga kalau ada orang Kristen yang mati-matian mengejar berkat Tuhan. Seolah-olah berkat Tuhan itu begitu jauh sehingga dia harus mati-matian mengejarnya. Bahkan kalau mau jujur, semakin kita berlari mengejarnya maka akan terlihat bahwa berkat Tuhan itu semakin jauh.
Rasa-rasanya ada benarnya juga jika direnung-renungkan kembali. Karena kalau mau jujur ada banyak berkat Tuhan yang sebenarnya dianugerahkan dalam hidup kita yang seringkali tidak kita sadari. Dan sesuatu yang jauh yang ada di angan-angan kita sebenarnya itu lebih cocok jika dikatakan sebagai ambisi kita, dan itu bukan berkat Tuhan.
Dalam bacaan kita Rasul Paulus membandingkan keadaan manusia duniawi dengan manusia Allah. Manusia duniawi adalah mereka yang hidupnya berfokus pada pengejaran hawa nafsu dan ambisinya. Mereka hidup, berjuang mati-matian untuk mengejar kepuasan diri dan materi. Yang untuk mendapatkan keinginan dan ambisinya mereka tidak segan-segan melakukan kejahatan, seperti berbuat tidak adil, merampas, mencuri, menipu, tidak setia, ambisius dan lain-lain. Mengenai hal ini kita tahu bahwa pada akhirnya orang-orang yang hidup dengan cara-cara duniawi seperti ini akan semuanya akan binasa.
Pandangan lain yang Rasul Paulus sampaikan adalah manusia Allah. Yaitu orang-orang yang hidup untuk melakukan kebenaran. Mereka yang hidupnya mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Dengan menjauhi manusia duniawi dan menjadi manusia Allah maka maka berkat Tuhan yang berupa damai sejahtera akan selalu hadir dalam hidup kita.
Betapapun indahnya dunia ini tetapi dia tidak pernah bisa memberi damai sejahtera dalam hati. Betapapun mudahnya tawaran kejahatan tetapi dia tidak pernah membawa kepada kelanggengan. Tenggelam dalam ambisi dan keinginan diri sendiri suatu saat pasti akan mendatangkan siksa dan duka dalam hidup ini hingga pada akhirnya jatuh dalam kebinasaan kekal. Hanya dengan mengejar kebenaran Firman Tuhan maka dengan sendirinya damai sejahtera akan datang dan berkat-berkat akan ditambahkan dalam hidup kita.
Mengejar Berkat Tuhan atau Menikmati Berkat Tuhan
Reviewed by Admin
on
Mei 27, 2017
Rating:
Tidak ada komentar