Dunia yang Fana



Suatu saat nanti jika waktuNya sudah tiba kamu akan mengerti bahwa dalam dunia ini tidak ada hal yang layak untuk diperjuangkan. Ketika orang sudah terbaring di ranjang rumah sakit dengan berbagai macam peralatan untuk menyambung nyawanya dan bermacam-macam pengobatan untuk meredakan rasa sakitnya. Mereka akan tahu bahwa uang, kepandaian, jabatan sudah tidak ada artinya lagi. Kegagagah dan keagungan dalam sekeap bisa hilang dan diganti keputusasaan. 

Ketika masuk ICU lalu setiap hari melihat orang di sebelah silih berganti, bukan karena sembuh tapi karena mati. Maka yang ada di pikiran hanya satu, kapan giliran menyusul kematian. Dalam sekejap semua jerih payah seumur hidup akan tidak lagi dapat dinikmati. Rumah yang besar dan indah pun tinggal bayangan, mobil yang bagus dan nyaman juga tinggal kenangan. Jabatan yang dulu dibangga-banggakan seakan tidak berguna. Bahkan uang di tabungan tinggal angka-angka yang tidak bermakna. 

Ketika masuk sakit mungkin asuransi akan memberikan kamar yang terbaik, tetapi asuransi tidak pernah dapat menjamin kesembuhan apalagi keselamatan. Ketika menjelang ajal ketakutanpun bertambah besar, mau diberi kepada siapa semua harta, atau jangan-janga ada orang-orang yang sudah lama mengincar semua kekayaan. Bagaimana kemudian nasib para keturuanan atau pewarisnya? Bukankah akan jadi incaran orang2 jahat.

Pada akhirnya, sebelum mati orang akan menyadari bahwa usaha dan jerih payah untuk mengejar dunia ini pada dasarnya adalah sia-sia dan hanya akan mendatangkan celaka. Hanya berkat Tuhan sajalah yang bisa memberikan damai sejahtera dalam hidup ini. Hari ini dan selamanya.
Dunia yang Fana Dunia yang Fana Reviewed by Admin on Mei 07, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar

Masterchef

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →