Memahami Alam (Bagian 2)
Hampir setiap musim penghujan sebagian wilayah Indonesia selalu dibayang-bayangi bencana alam yang berhubungan dengan hujan seperti babnjir dan tanah longsor. Bahkan di beberapa tempat seperti Jakarta seakan-akan banjir menjadi langganan yang terjadi hampir di setiap tahun. Dan jika kita tarik benang yang lebih jauh lagi di daerah sekitar Jawa Barat sebenarnya juga menjadi langganan bencana alam, yang berupa tanah longsor atau hanya sekedar pergeseran tanah.
Dan bencana alam seperti banjir khususnya di Jakarta sering kali menjadi orbrolan panas, bahkan debat kusir yang tidak berujung, dan tak jarang sudah jauh melenceng dari akal sehat manusia. Tak jarang ada orang dari kalangan tertentu yang mengatakan bahwa bencana banjir di Jakarta disebabkan azab karena Jakarta dipimpin oleh orang kafir, atau juga azab karena perayaan tahun baru. Ada juga orang-orang yang mengatakan bahwa penyebab banjir adalah curah hujan yang tinggi, bagi saya ini kurang tepat karena sejak dahulu kala sudah ada musim penghujan dan musim kemarau. Tentunya sebagai orang beragama kita memang percaya akan kuasa-kuasa Tuhan, baik itu berupa mukjikat maupun azab. Dan sekarang sebagai orang yang dikaruaniai akal pikiran tentu kita harus mulai berfikir azab karena apa?
Beberpa waktu belakangan ini pembangunan di Indonesia berjalan dengan cukup pesat. Pembangunan yang pesat dan tidak terkontrol dengan baik yang hanya mengejar keuntungan materi pada akhirnya membawa kerusakan yang cukup besar pada alam. Banyak hutan-hutan yang mulai alih fungsi menjadi lapangan golf, area pertanian, area perkebunan, tempat wisata, perumahan, vila-vila liar dan juga bangunan-bangunan lainnya. Hutan yang berfungsi sebagai zona hijau, daerah resapan air dan penyangga tanah kini sudah mulai menipis dan habis.
Alih fungsi hutan ini pada akhirnya menjadi mimpi yang sangat menakutkan baik bagi daerah-daerah disekitar hutan maupun bagi daerah-daerah di bagian hilir sungai. Bagi daerah-daerah pegunungan seperti Jawa Barat mereka memiliki ancaman terbesar terjadinya pergeseran tanah dan tanah longsor, sedangkan bagi daerah-daerah seperti Jakarta mereka terancam terkena banjir. Mengapakah bisa terjadi seperti itu, seperti yang kita ketahui pada dasarnya akar pepohonan adalah penyerap dan penahan air yang cukup bagus sehingga bisa menyimpan air hujan dan menahnnya di dalam tanah. Akar pohon juga penahan tanah yang sangat bagus, akar-akar pohon itu bisa menembus sampai kedalaman bermeter-meter bahkan lebih untuk menahan tanah agar tidak longsor atau bergeser.
Pada saat hutan-hutan mulai gundul, pohon-pohon sudah mulai habis diganti gedung-gedung, lapangan atau areal pertanian itulah bencana "manusia" dimulai. Saat musim hujan tidak ada air yang menahan akibatnya debit air yang mengalir ke sungai-sungai menjadi lebih besar, sungai-sungai menjadi tidak mampu menahan aliran air, maka terjadilah banjir. Tidak hanya itu saja ketika hutan gundul air yang masuk ke dalam tanah tidak ada yang menahan struktur tanah banyak yang erubah menjadi lembek dan tidak stabil yang akan menyababkan tanah mengalami pergeseran, dan jika hujan terus menerus terjadi maka cepat atau lambat akan terjadi tanah longsor. Apakah bencana yang terjadi hanya sebatas itu saja, ternyata tidak di daerah pegunungan di mana hutannya sudak beralih fungsi di daerah itu pula pada saat musim kemarau selalu terjadi bencana kekeringan.
Sayangnya karena keserakahan dan kebodohan kita seringkali merusak lingkungan kita sehingga alam sekitar kita menjadi tidak ramah terhadap kita. Pada dasarnya bukan alam yang memberikan bencana terhadap kita tetapi kita yang telah merusak keseimbangan alam sehingga alam membentuk kembali keseimbangannya, yang sering kita sebut sebagai bencana.
Memahami Alam (Bagian 2)
Reviewed by Admin
on
September 18, 2015
Rating:
Tidak ada komentar